Mapag Sri Adalah Tradisi Budaya Masyarakat Indonesia khususnya Jawa Sunda

INDRAMAYU -GLOBALSATU.ID- Masyarakat Desa Sukadadi, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, menggelar tradisi adat "Mapag Sri" pada Rabu (11/6/2025). Kegiatan ini berlangsung meriah sebagai bentuk rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas datangnya musim panen padi.

.   Foto: Kuwu Sukadadi  Casmita 

Mapag Sri merupakan tradisi khas masyarakat agraris di Indramayu yang memiliki makna menyambut Dewi Sri, simbol kesuburan dan kemakmuran dalam kepercayaan tradisional masyarakat Jawa. Kegiatan ini diawali dengan arak-arakan hasil bumi, doa bersama, serta pertunjukan seni tradisional seperti tari topeng dan genjring.

Kepala Desa Sukadadi, Casmita, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk pelestarian budaya warisan leluhur yang perlu dijaga oleh generasi muda. “Mapag Sri bukan hanya tradisi, tapi juga sarana mempererat kebersamaan warga serta wujud rasa syukur atas rezeki hasil panen,” ujarnya.

Acara ini turut dihadiri oleh tokoh masyarakat, perangkat desa, kelompok tani, serta warga dari berbagai dusun di Desa Sukadadi. Masyarakat tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan hingga selesai.

Dengan digelarnya Mapag Sri, masyarakat berharap hasil panen tahun ini melimpah dan membawa kesejahteraan bagi seluruh warga desa.
 
Liputan: Toyok suwanto